Sebelum resmi beroperasi dan mencatatkan rekor sebagai Bus Rapid Transit (BRT) pertama di Asia Tenggara, Transjakarta mengalami beberapa transformasi secara kelembagaan hingga penambahan koridor, panjang jalur dan pelayanan.
Secara singkat mulanya dibentuklah Badan Pengelola (BP) Transjakarta berdasarkan Keputusan Gubernur No.110/2003. Per tanggal 15 Januari 2004, Transjakarta resmi beroperasi di Jakarta dengan keunggulan BRT. Kemudian pada tahun 2006, BP Transjakarta diubah menjadi Badan Layanan Umum (BLU) sesuai Peraturan gubernur DKI Jakarta Nomor 48 Tahun 2006.
Kini Transjakarta adalah BUMD (Badan Usaha Milik Daerah). Seiringan dengan berjalannya waktu, Transjakarta menambah beberapa armada sesuai dengan arah bisnis serta kebutuhan publik akan fasilitas transportasi BRT yang terpadu.
Informasi selengkapnya mengenai sejarah Transjakarta bisa dilihat di sini.
Jalur Transjakarta terbentang sepanjang 251,2 KM dan memiliki 269 halte yang tersebar di seluruh wilayah Jakarta dan sekitarnya. Selain jalur khusus Transjakarta untuk layanan BRT, Transjakarta juga menggunakan jalur jalan biasa.
Selain beberapa koridor dengan rute di atas, Transjakarta juga menyediakan rute tambahan di beberapa koridor. Informasi selengkapnya lihat di sini.
Koridor 1: Blok M – Kota
Koridor 2: Pulo Gadung – Monumen Nasional
Koridor 3: Kalideres – Monumen Nasional via Veteran Koridor 4: Pulogadung – Galunggung
Koridor 5: Kampung Melayu – Ancol Koridor 6: Ragunan - Galunggung
Koridor 7: Kampung Melayu – Kampung Rambutan
Koridor 8: Lebak Bulus – Pasar Baru Koridor 9: Pinang Ranti – Pluit Koridor 10: Tanjung Priok – PGC
Koridor 11: Pulo Gebang – Kampung Melayu Koridor 12: Pluit – Tanjung Priok
Koridor 13: Puri Beta – Tegal Mampang
Koridor 14: Jakarta International Stadium - Senen
Selain koridor utama yang ada, Transjakarta juga memiliki beberapa koridor tambahan. Anda juga dapat menaiki Transjakarta dengan rute tambahan yang tersedia di beberapa waktu tertentu. Armada dengan rute tertentu beroperasi situasional. Seperti saat ada peremajaan halte, ataupun konstruksi di sepanjang jalan.
Selain layanan dalam koridor, terdapat berbagai layanan lainnya yang disediakan Transjakarta yaitu:
Untuk menggunakan layanan Transjakarta, anda bisa menggunakan aplikasi TJ:Transjakarta, aplikasi JakLingko dan Kartu Uang Elektronik (KUE) atau dompet digital. Kartu Uang Elektronik yang bisa digunakan seperti:
Anda juga bisa menggunakan Kartu Uang Elektronik (KUE) yang Anda miliki untuk menikmati tarif integrasi transportasi. Anda hanya perlu mengaktivasi KUE milik Anda pada alat BCT yang terdapat di masing-masing Stasiun LRT dan MRT serta Halte Transjakarta. Dengan menggunakan tarif integrasi, anda dapat menggunakan lebih dari 1 (satu) moda Transportasi yaitu MRT, LRT atau Transjakarta hanya dengan membayar ongkos maksimal Rp 10.000.
Saat melakukan perjalanan menggunakan Transjakarta, penumpang wajib melakukan Tap In saat memasuki Halte, dan Tap Out saat di Halte tujuan setelah menyelesaikan perjalanan.
Selain pembayaran menggunakan KUE, Anda juga bisa memindai kode QR yang berisikan saldo uang elektronik di beberapa transportasi publik. Anda bisa mengunduh aplikasi penyimpanan uang elektronik atau dompet digital, mengisinya saldo, kemudian memilih pembayaran transportasi yang dituju melalui aplikasi tersebut.
Bahkan, beberapa operator moda transportasi menyediakan layanan pembayaran langsung dengan kode QR. Aplikasi TJ:Transjakarta dan Aplikasi JakLingko bisa menjadi pilihan utama bagi Anda untuk pembayaran dengan kode QR.
Anda cukup mengunduh aplikasi TJ:Transjakarta atau aplikasi JakLingko di ponsel pintar dan melakukan pembayaran dengan memindai kode QR di palang masuk halte atau stasiun transportasi publik tertuju.
Informasi selengkapnya mengenai metode pembayaran transportasi publik Jakarta bisa dilihat di sini.
Dinas mempunyai tugas menyelenggarakan urusan pemerintahan Bidang perhubungan.