Trotoar merupakan fasilitas penting dalam pembangunan sebuah kota guna menciptakan ruang yang nyaman dan aman bagi warga terutama pejalan kaki. Dalam beberapa tahun terakhir, trotoar di Jakarta mengalami revitalisasi besar-besaran, khususnya di jalan-jalan utama.
Trotoar-trotoar ini dirancang dengan konsep "Complete Street" yang mengedepankan kenyamanan, aksesibilitas, dan keberlanjutan. Fasilitas yang kini tersedia meliputi:
Jalur Pejalan Kaki: Tepi jalan besar yang sedikit lebih tinggi daripada jalan tersebut, tempat orang berjalan kaki.
Jalur Hijau: Sebagai pemisah antara ruang jalan dan jalur pejalan kaki.
Bollard: Tonggak pada lajur pejalan kaki yang bertujuan untuk melindungi pejalan kaki dari konflik dengan kendaraan bermotor.
Ubin Pemandu: Jalur khusus dengan permukaan bertekstur untuk memandu penyandang disabilitas.
Lampu Penerangan: Menerangi trotoar dan meningkatkan keamanan di malam hari.
Tempat Duduk: Memberikan kenyamanan bagi pejalan kaki untuk beristirahat.
Signage: Untuk mengetahui arah dan informasi penting lainnya.
Manhole Utilitas: Akses ke saluran air maupun utilitas bawah tanah
Jalur Sepeda: Jalur khusus bagi pengguna sepeda sebagai pemisah dengan jalur kendaraan bermotor.
Saluran Tepi: Sebagai saluran drainase untuk menghindari genangan air.
Halte Bus: Tempat untuk menaikkan dan menurunkan penumpang bus.
Fasilitas Penyeberangan: Jalur khusus bagi pejalan kaki untuk menyeberang.
Storm Drainage: Jalur masuk air, sebagai bagian dari drainase.
Speed Bump: Pembatas kecepatan kendaraan.
Sumur Resapan: Sumur sebagai tempat penampungan air yang datang dari atas tanah.
Penyediaan Parkir: Tempat untuk kendaraan berhenti atau parkir.
Namun, tantangan masih ada. Beberapa trotoar di kawasan tertentu dilaporkan menghadapi hambatan, seperti keberadaan pedagang kaki lima, kendaraan parkir liar, dan kondisi fisik trotoar yang rusak. Maka dari itu, Pemprov DKI Jakarta melalui Bina Marga Provinsi DKI Jakarta berupaya untuk terus menegakkan Perda No. 8 Tahun 2007 agar kota Jakarta memiliki trotoar yang nyaman dan aman untuk para pejalan kaki.
Bulan Trotoar menjadi bagian dari strategi jangka panjang Jakarta dalam membangun kota yang ramah lingkungan dan ramah pejalan kaki. Berikut ini adalah langkah-langkah yang dilakukan oleh Pemprov Provinsi DKI Jakarta melalui Dinas Bina Marga agar trotoar semakin nyaman dan aman digunakan oleh pejalan kaki:
Penyediaan Fasilitas Lengkap untuk Pejalan Kaki
Menyediakan fasilitas lengkap di trotoar, mulai dari yang utama seperti ubin pemandu, bollard, lampu, tempat duduk hingga pendukung seperti manhole utilitas, halte, dan lainnya, agar berjalan kaki menjadi pengalaman yang menyenang kan.
Edukasi dan Sosialisasi
Gencar melakukan edukasi melalui media sosial dan sosialisasi langsung agar masyarakat sadar akan pentingnya menjaga trotoar.
Sinergi Lintas Sektoral
Sebagai bentuk pencegahan dan pengendalian penyalahgunaan trotoar, Dinas Bina Marga Provinsi DKI Jakarta melakukan kolaborasi lintas Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD) dalam kegiatan Bulan Tertib Trotoar yang dipimpin oleh Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol PP).
Meskipun telah terjadi peningkatan dalam kualitas dan fasilitas trotoar di Jakarta, tentu masih diperlukan upaya berkelanjutan untuk memastikan semua trotoar berfungsi dengan baik dan aman bagi pejalan kaki. Bersama, kita wujudkan Jakarta sebagai kota yang peduli pada setiap langkah warganya.
Dinas mempunyai tugas menyelenggarakan urusan pemerintahan bidang pekerjaan umum dan penataan ruang pada sub urusan bidang jalan dan penyelenggaraan penerangan jalan umum.